tag:blogger.com,1999:blog-25132399805375291802024-03-08T03:05:14.830-08:00BakteriMustKeteerhttp://www.blogger.com/profile/14531482851039344472noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-2513239980537529180.post-36690670787005785132011-01-07T05:50:00.000-08:002011-01-07T05:58:41.699-08:00Bakteri<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Bakteri</h1><b>Bakteri</b>, dari kata <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" title="Bahasa Latin">Latin</a> <i>bacterium</i> (jamak, <i>bacteria</i>), adalah kelompok terbanyak dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme" title="Organisme">organisme</a> hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uniselular" title="Uniselular">uniselular</a> (ber<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel">sel</a> tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nukleus" title="Nukleus">nukleus</a>/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria" title="Mitokondria">mitokondria</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplas" title="Kloroplas">kloroplas</a>. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prokariota" title="Prokariota">prokariota</a>, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eukariota" title="Eukariota">eukariota</a>. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.<br />
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah" title="Tanah">tanah</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air">air</a>, dan sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis" title="Simbiosis">simbiosis</a> dari organisme lain. Banyak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patogen" title="Patogen">patogen</a> merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (<i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thiomargarita" title="Thiomargarita">Thiomargarita</a></i>). Mereka umumnya memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_sel" title="Dinding sel">dinding sel</a>, seperti sel <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" title="Tumbuhan">tumbuhan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi" title="Fungi">jamur</a>, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peptidoglikan" title="Peptidoglikan">peptidoglikan</a>). Banyak yang bergerak menggunakan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Flagela&action=edit&redlink=1" title="Flagela (halaman belum tersedia)">flagela</a>, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>Bakteri pertama ditemukan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anthony_van_Leeuwenhoek&action=edit&redlink=1" title="Anthony van Leeuwenhoek (halaman belum tersedia)">Anthony van Leeuwenhoek</a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1674" title="1674">1674</a> dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah <i>bacterium</i> diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti "<i>small stick</i>".<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Struktur_sel">Struktur sel</span></h2><div class="thumb tleft"><div class="thumbinner" style="width: 302px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Prokaryote_cell_diagram.svg&filetimestamp=20071024071723"><img alt="" class="thumbimage" height="166" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/99/Prokaryote_cell_diagram.svg/300px-Prokaryote_cell_diagram.svg.png" width="300" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Prokaryote_cell_diagram.svg&filetimestamp=20071024071723" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Struktur sel prokariota</div></div></div><i>Artikel utama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_sel_bakteri" title="Struktur sel bakteri">struktur sel bakteri</a></i><br />
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_sel" title="Dinding sel">dinding sel</a>. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peptidoglikan" title="Peptidoglikan">peptidoglikan</a> yang tebal dan asam <i>teichoic</i>. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lipopolisakarida" title="Lipopolisakarida">lipopolisakarida</a> - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).<br />
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Flagela&action=edit&redlink=1" title="Flagela (halaman belum tersedia)">flagela</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fimbria&action=edit&redlink=1" title="Fimbria (halaman belum tersedia)">fimbria</a> yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan <i>biofilm formation</i>. Bakteri juga memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom" title="Kromosom">kromosom</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom" title="Ribosom">ribosom</a> dan beberapa spesies lainnya memiliki <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Granula_makanan&action=edit&redlink=1" title="Granula makanan (halaman belum tersedia)">granula makanan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vakuola_gas&action=edit&redlink=1" title="Vakuola gas (halaman belum tersedia)">vakuola gas</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Magnetosom&action=edit&redlink=1" title="Magnetosom (halaman belum tersedia)">magnetosom</a>.<br />
Beberapa bakteri mampu membentuk <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Endospora&action=edit&redlink=1" title="Endospora (halaman belum tersedia)">endospora</a> yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim...<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Morfologi.2Fbentuk_bakteri">Morfologi/bentuk bakteri</span></h2><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 352px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Bacterial_morphology_diagram.svg&filetimestamp=20070201093634"><img alt="" class="thumbimage" height="323" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/69/Bacterial_morphology_diagram.svg/350px-Bacterial_morphology_diagram.svg.png" width="350" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Bacterial_morphology_diagram.svg&filetimestamp=20070201093634" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Berbagai bentuk tubuh bakteri</div></div></div>Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:<br />
<ul><li>Kokus (<i>Coccus</i>) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: <ul><li><i>Mikrococcus</i>, jika kecil dan tunggal</li>
<li><i>Diplococcus</i>, jka bergandanya dua-dua</li>
<li><i>Tetracoccus</i>, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar</li>
<li><i>Sarcina</i>, jika bergerombol membentuk kubus</li>
<li><i>Staphylococcus</i>, jika bergerombol</li>
<li><i>Streptococcus</i>, jika bergandengan membentuk rantai</li>
</ul></li>
<li>Basil (<i>Bacillus</i>) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut: <ul><li><i>Diplobacillus</i>, jika bergandengan dua-dua</li>
<li><i>Streptobacillus</i>, jika bergandengan membentuk rantai</li>
</ul></li>
<li>Spiril (<i>Spirilum</i>) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut: <ul><li><i>Vibrio</i>, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran</li>
<li><i>Spiral</i>, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran</li>
</ul></li>
</ul>Bentuk tubuh/<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi" title="Morfologi">morfologi</a> bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Alat_gerak_bakteri">Alat gerak bakteri</span></h2><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 102px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flagella.png&filetimestamp=20060131092756"><img alt="" class="thumbimage" height="118" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/08/Flagella.png/100px-Flagella.png" width="100" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flagella.png&filetimestamp=20060131092756" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Gambar alat gerak bakteri: A-Monotrik; B-Lofotrik; C-Amfitrik; D-Peritrik;</div></div></div>Banyak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies" title="Spesies">spesies</a> bakteri yang bergerak menggunakan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flagel" title="Flagel">flagel</a>. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel">sel</a> bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:<br />
<ul><li><i>Atrik</i>, tidak mempunyai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flagel" title="Flagel">flagel</a>.</li>
<li><i>Monotrik</i>, mempunyai satu <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flagel" title="Flagel">flagel</a> pada salah satu ujungnya.</li>
<li><i>Lofotrik</i>, mempunyai sejumlah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flagel" title="Flagel">flagel</a> pada salah satu ujungnya.</li>
<li><i>Amfitrik</i>, mempunyai satu <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flagel" title="Flagel">flagel</a> pada kedua ujungnya.</li>
<li><i>Peritrik</i>, mempunyai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flagel" title="Flagel">flagel</a> pada seluruh permukaan tubuhnya.</li>
</ul><h2><span class="mw-headline" id="Pengaruh_lingkungan_terhadap_bakteri">Pengaruh lingkungan terhadap bakteri</span></h2>Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi" title="Reproduksi">reproduksi</a> bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu" title="Suhu">suhu</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembapan" title="Kelembapan">kelembapan</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya" title="Cahaya">cahaya</a>.<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Suhu">Suhu</span></h3>Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:<br />
<ul><li>Bakteri <i>psikrofil</i>, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.</li>
<li>Bakteri <i>mesofil</i>, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.</li>
<li>Bakteri <i>termofil</i>, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C</li>
</ul>Pada tahun 1967 di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yellow_Stone_Park&action=edit&redlink=1" title="Yellow Stone Park (halaman belum tersedia)">Yellow Stone Park</a> ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 500 °C.<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Kelembapan">Kelembapan</span></h3>Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme" title="Metabolisme">metabolisme</a> terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Cahaya">Cahaya</span></h3>Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme" title="Mikroorganisme">mikroorganisme</a> yang tidak ber<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klorofil" title="Klorofil">klorofil</a>. Sinar <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ultraviolet" title="Ultraviolet">ultraviolet</a> dapat menyebabkan terjadinya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasi" title="Ionisasi">ionisasi</a> komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sterilisasi&action=edit&redlink=1" title="Sterilisasi (halaman belum tersedia)">sterilisasi</a> atau pengawetan bahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan" title="Makanan">makanan</a>.<br />
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bacillus&action=edit&redlink=1" title="Bacillus (halaman belum tersedia)">Bacillus</a></i> yang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aerob" title="Aerob">aerob</a> dan beberapa spesies dari <i>Clostridium</i> yang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anaerob" title="Anaerob">anaerob</a> dapat mempertahankan diri dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spora" title="Spora">spora</a>. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Peranan_Bakteri">Peranan Bakteri</span></h2><h3><span class="mw-headline" id="Bakteri_menguntungkan">Bakteri menguntungkan</span></h3><h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_pengurai">Bakteri pengurai</span></h4>Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein">protein</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat" title="Karbohidrat">karbohidrat</a> dan senyawa organik lain menjadi CO<sub>2</sub>, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.<br />
<h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_nitrifikasi">Bakteri nitrifikasi</span></h4>Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:<br />
<ul><li>Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.</li>
</ul><div class="center"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 402px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Nitritasi.png&filetimestamp=20070918070138"><img alt="" class="thumbimage" height="73" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/9f/Nitritasi.png/400px-Nitritasi.png" width="400" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Nitritasi.png&filetimestamp=20070918070138" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Reaksi nitritasi</div></div></div></div><ul><li>Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.</li>
</ul><div class="center"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 402px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Nitratasi.png&filetimestamp=20070918070052"><img alt="" class="thumbimage" height="66" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/29/Nitratasi.png/400px-Nitratasi.png" width="400" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Nitratasi.png&filetimestamp=20070918070052" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Reaksi nitratasi</div></div></div></div>Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ganggang" title="Ganggang">ganggang</a> di permukaan air menjadi berlimpah.<br />
<h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_nitrogen">Bakteri nitrogen</span></h4>Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen" title="Nitrogen">nitrogen</a> bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Azotobacter_chroococcum&action=edit&redlink=1" title="Azotobacter chroococcum (halaman belum tersedia)">Azotobacter chroococcum</a></i>, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium_pasteurianum&action=edit&redlink=1" title="Clostridium pasteurianum (halaman belum tersedia)">Clostridium pasteurianum</a></i>, dan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rhodospirillum_rubrum&action=edit&redlink=1" title="Rhodospirillum rubrum (halaman belum tersedia)">Rhodospirillum rubrum</a></i>. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rhizobium_leguminosarum&action=edit&redlink=1" title="Rhizobium leguminosarum (halaman belum tersedia)">Rhizobium leguminosarum</a></i>, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan <i>Rhizobium</i> banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti <i>Crotalaria</i>, <i>Tephrosia</i>, dan <i>Indigofera</i>. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.<br />
<h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_usus">Bakteri usus</span></h4>Bakteri <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eschereria_coli&action=edit&redlink=1" title="Eschereria coli (halaman belum tersedia)">Eschereria coli</a></i> hidup di kolon (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besar" title="Usus besar">usus besar</a>) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B<sub>12</sub>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin" title="Vitamin">vitamin</a> K yang penting dalam proses pembekuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Darah" title="Darah">darah</a>. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Selusosa&action=edit&redlink=1" title="Selusosa (halaman belum tersedia)">selusosa</a> rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.<br />
<h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_fermentasi">Bakteri fermentasi</span></h4>Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; border: 1px solid rgb(170, 170, 170);"><tbody>
<tr bgcolor="#ececec"> <th>No.</th> <th>Nama produk atau makanan</th> <th>Bahan baku</th> <th>Bakteri yang berperan</th> </tr>
<tr> <td>1.</td> <td>Yoghurt</td> <td>susu</td> <td><i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_bulgaricus" title="Lactobacillus bulgaricus">Lactobacillus bulgaricus</a></i> dan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_thermophilus&action=edit&redlink=1" title="Streptococcus thermophilus (halaman belum tersedia)">Streptococcus thermophilus</a></i></td> </tr>
<tr> <td>2.</td> <td>Mentega</td> <td>susu</td> <td><i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_lactis" title="Streptococcus lactis">Streptococcus lactis</a></i></td> </tr>
<tr> <td>3.</td> <td>Terasi</td> <td>ikan</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lactobacillus_sp.&action=edit&redlink=1" title="Lactobacillus sp. (halaman belum tersedia)">Lactobacillus sp.</a></i></td> </tr>
<tr> <td>4.</td> <td>Asinan buah-buahan</td> <td>buah-buahan</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lactobacillus_sp.&action=edit&redlink=1" title="Lactobacillus sp. (halaman belum tersedia)">Lactobacillus sp.</a></i></td> </tr>
<tr> <td>5.</td> <td>Sosis</td> <td>daging</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pediococcus_cerevisiae&action=edit&redlink=1" title="Pediococcus cerevisiae (halaman belum tersedia)">Pediococcus cerevisiae</a></i></td> </tr>
<tr> <td>6.</td> <td>Kefir</td> <td>susu</td> <td><i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_bulgaricus" title="Lactobacillus bulgaricus">Lactobacillus bulgaricus</a></i> dan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Srteptococcus_lactis&action=edit&redlink=1" title="Srteptococcus lactis (halaman belum tersedia)">Srteptococcus lactis</a></i></td></tr>
</tbody></table><br />
<h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_penghasil_antibiotik">Bakteri penghasil antibiotik</span></h4><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotik" title="Antibiotik">Antibiotik</a> merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:<br />
<ul><li><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bacillus_brevis&action=edit&redlink=1" title="Bacillus brevis (halaman belum tersedia)">Bacillus brevis</a></i>, menghasilkan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terotrisin&action=edit&redlink=1" title="Terotrisin (halaman belum tersedia)">terotrisin</a></li>
<li><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bacillus_subtilis&action=edit&redlink=1" title="Bacillus subtilis (halaman belum tersedia)">Bacillus subtilis</a></i>, menghasilkan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Basitrasin&action=edit&redlink=1" title="Basitrasin (halaman belum tersedia)">basitrasin</a></li>
<li><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bacillus_polymyxa&action=edit&redlink=1" title="Bacillus polymyxa (halaman belum tersedia)">Bacillus polymyxa</a></i>, menghasilkan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polimixin&action=edit&redlink=1" title="Polimixin (halaman belum tersedia)">polimixin</a></li>
</ul><h3><span class="mw-headline" id="Bakteri_merugikan">Bakteri merugikan</span></h3><h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_perusak_makanan">Bakteri perusak makanan</span></h4>Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme" title="Metabolisme">metabolisme</a> yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:<br />
<ul><li><i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Clostridium_botulinum" title="Clostridium botulinum">Clostridium botulinum</a></i>, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan</li>
<li><i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pseudomonas_cocovenenans" title="Pseudomonas cocovenenans">Pseudomonas cocovenenans</a></i>, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek</li>
<li><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leuconostoc_mesenteroides&action=edit&redlink=1" title="Leuconostoc mesenteroides (halaman belum tersedia)">Leuconostoc mesenteroides</a></i>, penyebab pelendiran makanan</li>
</ul><h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_denitrifikasi">Bakteri denitrifikasi</span></h4>Jika <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen" title="Oksigen">oksigen</a> dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Micrococcus_denitrificans&action=edit&redlink=1" title="Micrococcus denitrificans (halaman belum tersedia)">Micrococcus denitrificans</a></i> dan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pseudomonas_denitrificans&action=edit&redlink=1" title="Pseudomonas denitrificans (halaman belum tersedia)">Pseudomonas denitrificans</a></i>.<br />
<h4><span class="mw-headline" id="Bakteri_patogen">Bakteri patogen</span></h4>Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" title="Manusia">manusia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan" title="Hewan">hewan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" title="Tumbuhan">tumbuhan</a>.<br />
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; border: 1px solid rgb(170, 170, 170);"><tbody>
<tr bgcolor="#ececec"> <th>No.</th> <th>Nama bakteri</th> <th>Penyakit yang ditimbulkan</th> </tr>
<tr> <td>1.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salmonella_typhosa&action=edit&redlink=1" title="Salmonella typhosa (halaman belum tersedia)">Salmonella typhosa</a></i></td> <td>Tifus</td> </tr>
<tr> <td>2.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shigella_dysenteriae&action=edit&redlink=1" title="Shigella dysenteriae (halaman belum tersedia)">Shigella dysenteriae</a></i></td> <td>Disentri basiler</td> </tr>
<tr> <td>3.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibrio_comma&action=edit&redlink=1" title="Vibrio comma (halaman belum tersedia)">Vibrio comma</a></i></td> <td>Kolera</td> </tr>
<tr> <td>4.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haemophilus_influenza&action=edit&redlink=1" title="Haemophilus influenza (halaman belum tersedia)">Haemophilus influenza</a></i></td> <td>Influensa</td> </tr>
<tr> <td>5.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diplococcus_pneumoniae&action=edit&redlink=1" title="Diplococcus pneumoniae (halaman belum tersedia)">Diplococcus pneumoniae</a></i></td> <td>Pneumonia (radang paru-paru)</td> </tr>
<tr> <td>6.</td> <td><i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacterium_tuberculosis" title="Mycobacterium tuberculosis">Mycobacterium tuberculosis</a></i></td> <td>TBC paru-paru</td> </tr>
<tr> <td>7.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium_tetani&action=edit&redlink=1" title="Clostridium tetani (halaman belum tersedia)">Clostridium tetani</a></i></td> <td>Tetanus</td> </tr>
<tr> <td>8.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neiseria_meningitis&action=edit&redlink=1" title="Neiseria meningitis (halaman belum tersedia)">Neiseria meningitis</a></i></td> <td>Meningitis (radang selaput otak)</td> </tr>
<tr> <td>9.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neiseria_gonorrhoeae&action=edit&redlink=1" title="Neiseria gonorrhoeae (halaman belum tersedia)">Neiseria gonorrhoeae</a></i></td> <td>Gonorrhaeae (kencing nanah)</td> </tr>
<tr> <td>10.</td> <td><i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Treponema_pallidum" title="Treponema pallidum">Treponema pallidum</a></i></td> <td>Sifilis atau Lues atau raja singa</td> </tr>
<tr> <td>11.</td> <td><i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mycobacterium_leprae" title="Mycobacterium leprae">Mycobacterium leprae</a></i></td> <td>Lepra (kusta)</td> </tr>
<tr> <td>12.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Treponema_pertenue&action=edit&redlink=1" title="Treponema pertenue (halaman belum tersedia)">Treponema pertenue</a></i></td> <td>Puru atau patek</td> </tr>
</tbody></table><br />
Bakteri penyebab penyakit pada hewan:<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; border: 1px solid rgb(170, 170, 170);"><tbody>
<tr bgcolor="#ececec"> <th>No.</th> <th>Nama bakteri</th> <th>Penyakit yang ditimbulkan</th> </tr>
<tr> <td>1.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Brucella_abortus&action=edit&redlink=1" title="Brucella abortus (halaman belum tersedia)">Brucella abortus</a></i></td> <td>Brucellosis pada sapi</td> </tr>
<tr> <td>2.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Streptococcus_agalactia&action=edit&redlink=1" title="Streptococcus agalactia (halaman belum tersedia)">Streptococcus agalactia</a></i></td> <td>Mastitis pada sapi (radang payudara)</td> </tr>
<tr> <td>3.</td> <td><i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_anthracis" title="Bacillus anthracis">Bacillus anthracis</a></i></td> <td>Antraks</td> </tr>
<tr> <td>4.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Actinomyces_bovis&action=edit&redlink=1" title="Actinomyces bovis (halaman belum tersedia)">Actinomyces bovis</a></i></td> <td>Bengkak rahang pada sapi</td> </tr>
<tr> <td>5.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cytophaga_columnaris&action=edit&redlink=1" title="Cytophaga columnaris (halaman belum tersedia)">Cytophaga columnaris</a></i></td> <td>Penyakit pada ikan</td> </tr>
</tbody></table><br />
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; border: 1px solid rgb(170, 170, 170);"><tbody>
<tr bgcolor="#ececec"> <th>No.</th> <th>Nama bakteri</th> <th>Penyakit yang ditimbulkan</th> </tr>
<tr> <td>1.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Xanthomonas_oryzae&action=edit&redlink=1" title="Xanthomonas oryzae (halaman belum tersedia)">Xanthomonas oryzae</a></i></td> <td>Menyerang pucuk batang padi</td> </tr>
<tr> <td>2.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Xanthomonas_campestris&action=edit&redlink=1" title="Xanthomonas campestris (halaman belum tersedia)">Xanthomonas campestris</a></i></td> <td>Menyerang tanaman kubis</td> </tr>
<tr> <td>3.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pseudomonas_solanacaerum&action=edit&redlink=1" title="Pseudomonas solanacaerum (halaman belum tersedia)">Pseudomonas solanacaerum</a></i></td> <td>Penyakit layu pada famili terung-terungan</td> </tr>
<tr> <td>4.</td> <td><i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Erwinia_amylovora&action=edit&redlink=1" title="Erwinia amylovora (halaman belum tersedia)">Erwinia amylovora</a></i></td> <td>Penyakit bonyok pada buah-buahan</td></tr>
</tbody></table><h2><span class="mw-headline" id="Dekomposisi">Dekomposisi</span></h2>Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia. Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, dan dapat pula berasal dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi aktif, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protease" title="Protease">protease</a>. Kemudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati.<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Bakteri_heterotrof">Bakteri heterotrof</span></h3>Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Kebanyakan mereka berasal dari jenis bakteri heterotrof. Bakteri ini membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat bertahan hidup dan berkembang biak. Berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbondioksida" title="Karbondioksida">CO<sub>2</sub></a> sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber energi kimia lainnya.<br />
Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati. Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul-molekul besar seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein">protein</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat" title="Karbohidrat">karbohidrat</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak" title="Lemak">lemak</a>, atau senyawa organik lain didekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-molekul tunggal seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino" title="Asam amino">asam amino</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metana" title="Metana">metana</a>, gas CO<sub>2</sub>, serta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon" title="Karbon">karbon</a> (C), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen" title="Hidrogen">hidrogen</a> (H), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen" title="Nitrogen">nitrogen</a> (N), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen" title="Oksigen">oksigen</a> (O), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfor" title="Fosfor">fosfor</a> (P), serta <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfur" title="Sulfur">sulfur</a> (S).<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Kumpulan_unsur_organik">Kumpulan unsur organik</span></h3>Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat berkembang biak bakteri-bakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara biologis, tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) kumpulan dari unsur-unsur organik seperti C, H, N, O, P, S, atau unsur anorganik seperti K, Mg, Ca, Fe, Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni. Keseluruhan unsur tersebut dibutuhkan bakteri heterotrof sebagai sumber nutrisi alias makanan utama mereka. Sementara cairan-cairan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PH" title="PH">pH</a> (tingkat keasaman suatu larutan) tertentu yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur (lingkungan) pertumbuhan yang baik bagi bakteri-bakteri tersebut.<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Bau_busuk">Bau busuk</span></h3>Bau busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan. Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh bakteri fermentasi menggunakan enzim protease. Kumpulan hasil pemutusan ikatan protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis bakteri, misalnya bakteri acetogen. Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya untuk menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas karbon dioksida. Produk asam asetat ini menimbulkan bau.<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat" title="Asam asetat">Asam asetat</a> yang dihasilkan ini diproses kembali oleh bakteri jenis methanogen, misalnya <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Methanothermobacter_thermoautotrophicum&action=edit&redlink=1" title="Methanothermobacter thermoautotrophicum (halaman belum tersedia)">Methanothermobacter thermoautotrophicum</a></i> yang biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan pembuangan limbah (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Septic_tank&action=edit&redlink=1" title="Septic tank (halaman belum tersedia)">septic tank</a>). Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metana" title="Metana">metana</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air">air</a>, dan karbon dioksida. Metana dalam bentuk gas juga menghasilkan bau busuk.<br />
Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya seperti telur busuk. Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena mampu mereduksi konsentrasi elektrolit dalam tubuh.<br />
Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang luka atau terkena makanan, bukan hanya produk beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh tetapi juga bakteri heterotrof patogen seperti clostridium.<br />
Bakteri serta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat kontaminasi makanan, minuman, atau luka di kulit. Karena adanya saluran masuk ini, maka berbagai penyakit seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria" title="Malaria">malaria</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diare" title="Diare">diare</a>, degradasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merah" title="Sel darah merah">sel darah merah</a>, lemahnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pertahanan_tubuh" title="Sistem pertahanan tubuh">sistem pertahanan tubuh</a>, infeksi pada luka (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tetanus" title="Tetanus">tetanus</a>), bengkak, atau infeksi pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_kelamin" title="Alat kelamin">alat kelamin</a> menjadi ancaman yang serius.<br />
Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan menjaga makanan dan minuman tetap steril, yaitu dengan dipanaskan. Mencuci tangan dan kaki dengan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sabun_antiseptik&action=edit&redlink=1" title="Sabun antiseptik (halaman belum tersedia)">sabun antiseptik</a> cair sebelum makan. Menjaga lingkungan agar steril dengan cara menyemprotkan obat pensteril.<br />
Bakteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya dengan cara meminum obat antibiotik atau suntik imunitas. Sifat-sifat inilah yang harus dipahami dengan cara mengikuti prosedur standar penanganan mayat. Antara lain menggunakan masker standar minimal <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/WHO" title="WHO">WHO</a> (tipe N-95), memakai sarung tangan khusus, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah mengangkat satu mayat. Langkah terbaik adalah segera menguburkan mayat.<br />
<br />
<br />
Untuk tentang Hewan dan nama latinnya :<br />
binatangsejati.blogspot.com<br />
copy linknya OK !MustKeteerhttp://www.blogger.com/profile/14531482851039344472noreply@blogger.com0